Home Away from Home: Akomodasi

Bagaimana kriteria Anda mengenai rumah yang bagus? Rumah yang ada halaman depan dan belakang, ruang keluarga yang lega, garasi, lengkap dengan area untuk menjemur baju? Atau rumah dengan kamar tidur besar, berkamar mandi dalam, dan seluruh lantainya ditutup oleh karpet? Atau mungkin, rumah yang setiap ruangannya ber-AC? Dijamin, Anda tidak akan mendapatkan rumah ber-AC di UK, yang ada adalah rumah-rumah berpemanas ruangan. Indeed, kriteria rumah ideal bagi setiap orang berbeda-beda, pun persepsi rumah yang baik di setiap budaya berbeda. Hal ini juga bisa dirasakan saat mencari dan memilih akomodasi di UK.

Image source: http://nap-wp.s3.amazonaws.com/2014/05/student-housing_2402882b.jpg

Jenis Akomodasi

Terdapat berbagai pilihan akomodasi yang ditawarkan bagi mahasiswa berkeluarga di UK. Beberapa universitas ada yang menawarkan flat atau studio apartment bagi pasangan, meskipun biasanya harga yang ditawarkan cukup mahal dan jumlahnya terbatas. Namun, apabila ingin berhemat dan jumlah anggota keluarga lebih dari dua orang, maka pilihan akomodasi di luar kampus dapat menjadi pilihan. Secara umum, pilihan akomodasi bagi mahasiswa berkeluarga dapat dibagi menjadi tiga, yaitu flat, shared house, dan rumah. Tentunya, pilihan akan tergantung pada kebutuhan Anda karena masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Bagi Anda yang baru saja menikah, belum memiliki anak, dan baru memiliki satu anak berusia kurang dari 4 tahun, sepertinya pilihan untuk menyewa flat dapat dipertimbangkan. Flat ini bentuknya seperti apartemen dengan pilihan studio hingga dua kamar. Luasnya memang lebih kecil daripada rumah dan biasanya tidak memiliki halaman. Apabila Anda menginginkan tempat tinggal yang privat dan tidak terlalu repot untuk mengurusnya, flat adalah alternatif yang tepat. Mengapa kami tidak menyarankan pilihan ini untuk keluarga yang lebih besar? Karena memang jumlah kamar dan luasnya yang terbatas. Harga sewa untuk akomodasi jenis ini akan tergantung pada kota tempat Anda akan tinggal nanti. Sebagai gambaran, flat tipe studio atau satu kamar disewakan seharga sekitar 600 GBP di Birmingham.

Pilihan untuk tinggal di shared house juga bisa diberikan kepada Anda yang baru berdua atau memiliki satu anak berusia kurang dari 4 tahun. Namun, kadang-kadang ada juga keluarga dengan anak lebih dari satu yang memilih jenis akomodasi ini. Tinggal di shared house berarti tinggal bersama orang lain di sebuah rumah. Praktik ini cukup umum dilakukan oleh keluarga Indonesia agar dapat meminimalkan jumlah  pengeluaran untuk akomodasi. Mengapa? Karena harga sewa rumah pun dapat dibagi dengan orang-orang yang tinggal bersama kita. Rata-rata rumah yang disewakan untuk mahasiswa berkeluarga di UK memiliki 3-4 kamar. Nah, alokasi kamar pun bisa ditentukan apakah keempat kamar tersebut akan dihuni oleh orang berbeda atau ada satu keluarga yang menghuni 2 kamar dan sisanya dihuni oleh mahasiswa lain. Cukup menarik juga kan, pilihan ini? The drawbacks – bagi Anda yang ingin hidup dengan tingkat privasi yang tinggi, mungkin pilihan ini kurang cocok bagi Anda karena sehari-hari Anda akan bertemu dengan orang lain yang non-keluarga. Selain itu, biasanya rumah di UK hanya memiliki 1 toilet dan 1 kamar mandi di dalamnya. Jadi, mungkin Anda harus pandai mengatur waktu giliran menggunakan kamar mandi. Kisaran harga per kamar untuk menyewa shared house adalah sekitar 300-350 GBP diluar biaya listrik, air, gas, dan internet, tergantung berapa banyak keluarga lain yang akan share dengan anda.

Pilihan terakhir yang menjadi alternatif akomodasi mahasiswa berkeluarga di UK adalah menyewa rumah, sehingga privasi anggota keluarga lebih terjaga. Karena memang menyewa rumah ini kita gunakan sendirian (satu keluarga) saja, maka harga sewa nya berkisar antara 600-750 GBP (belum termasuk bill). Biasanya tedapat halaman depan dan belakang untuk pilihan jenis rumah ini.

Mempertimbangkan Pilihan Akomodasi

Setelah mengetahui jenis akomodasi yang ditawarkan beserta dengan kelebihan dan kekurangannya, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus dijadikan bahan pertimbangan saat memilih akomodasi yang akan disewa selama masa studi. Beberapa faktor tersebut adalah akses, harga, dan preferensi.

Akses disini mencakup jarak dari tempat tinggal  dari dan ke tempat lain yang dibutuhkan terutama fasilitas publik, juga terkait dengan moda transportasi apa yang akan lebih banyak dipakai selama di sini. Rumah-rumah di UK pada umumnya memiliki akses yang cukup baik. Terkait hal ini, saran kami adalah cek  terlebih dahulu lokasi rumah yang Anda incar menggunakan Google Maps, bahkan jika diperlukan lihat juga Google street view nya untuk memastikan bentuk dan letak rumah tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mengira-ngira jarak tempuh dari rumah ke kampus, halte bus, supermarket, dan sarana penunjang lainnya. Kami menyarankan Anda untuk tidak kaget karena di banyak kota di UK, jarak normal jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain adalah sekitar 15-25 menit. Jadi, sepertinya kecil kemungkinan Anda untuk tinggal di rumah yang jaraknya hanya 5 menit jalan kaki ke kampus (meskipun sebenarnya ada, tetapi kebanyakan harganya jauh lebih mahal). Oleh karena itu, jangan langsung mencoret pilihan akomodasi dengan jarak jalan kaki 15-25 menit dari fasilitas umum.

Apa saja fasilitas umum yang harus dipertimbangkan? Bagi Anda yang memiliki anak usia sekolah (mulai dari usia 3 tahun), maka fasilitas pertama yang harus Anda cek adalah sekolah. Di UK, pemilihan sekolah didasarkan pada kesamaan area dengan tempat tinggal. Biasanya, satu ‘kelurahan’ memiliki 1-2 sekolah dasar dan sekolah menengah. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan jarak dari akomodasi ke lingkungan kampus (karena pasangan akan berkuliah), jarak ke supermarket, dan jarak ke halte bus. Kemudahan akses tentunya berbanding lurus dengan harga sewa yang ditawarkan. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih. Bagi anda yang di Indonesia terbiasa menggunakan kendaraan untuk bepergian, kini saatnya ada mengubah mind set untuk mulai membiasakan berjalan kaki di UK.

Faktor kedua yang harus dipertimbangkan adalah harga. Saat mempertimbangkan harga akomodasi, jangan lupa memasukkan hitungan bills (rekening listrik, gas, dan air) dan deposit. Sebagai gambaran, biaya listrik per rumah untuk satu bulan berkisar antara 80-120 GBP (tergantung penggunaan). Kemudian, biaya air yang biasanya dibayarkan per tiga bulan adalah sekitar 15 GBP per bulan. Biaya internet rata-rata perbulan adalah sekitar 25-30 GBP per bulan. Oh ya, sebagai informasi tambahan, instalasi listrik dan gas juga berpengaruh terhadap besaran biaya kedua rekening tersebut. Oleh karena itu, cek juga instalasi listrik dan gas di rumah yang akan dipilih. Bertanya ke penghuni sebelumnya juga bisa dilakukan sehingga tahu besaran biaya lain-lain yang harus dikeluarkan. Selain biaya  utilitas bulanan tersebut, kita juga harus mempertimbangkan jumlah deposit yang diminta. Deposit ini berguna sebagai uang jaminan yang akan dikembalikan (sesuai dengan kondisi pemakaian) pada akhir masa sewa. Kadang-kadang, deposit kita bisa dipotong apabila rumah yang kita sewa kotor, ada bagian yang rusak, atau tidak sesuai dengan kondisi pada saat akomodasi tersebut baru kita tempati. Besaran deposit sendiri tergantung pada kebijakan agent atau landlord. Namun, rata-rata kami harus membayar sebesar harga 1 bulan sewa dan bahkan banyak juga yang ditetapkan lebih besar dari jumlah sewa sebulan. Ada beberapa agent atau landlord yang meminta deposit tambahan apabila Anda membawa keluarga dengan jumlah anak yang banyak.

Faktor selanjutnya adalah preferensi. Preferensi disini maksudnya adalah standar masing-masing keluarga mengenai sebuah rumah. Seperti yang telah disebutkan di atas, konsep rumah ideal masing-masing orang berbeda dan rumah di UK memiliki standar yang berbeda dengan rumah di Indonesia. Biasanya, hal yang juga dilihat saat viewing rumah adalah tingkat kebersihan, taman, lingkungan tempat tinggal, pencahayaan, air, ukuran kamar atau ruangan, dan kelembaban rumah. Nah, mengenai kelembaban ini juga perlu diperhatikan karena kebanyakan rumah di UK cenderung lembab. Hal ini menyebabkan jamur yang membandel dan terkadang sulit dibersihkan sehingga rumah cenderung kotor. Selain itu, furnitur di dalam rumah juga perlu dicek. Ada rumah-rumah yang sudah modern berikut furniturenya, ada pula rumah tua dengan barang-barang yang cenderung sudah tua, dan ada juga rumah yang partly furnished atau unfurnished. Tentunya, hal tersebut akan mempengaruhi harga sewa dan deposit. Rumah unfurnished akan lebih murah dengan deposit yang lebih rendah juga. Sayangnya, dengan memilih rumah seperti ini, berarti kita juga harus melengkapi isi rumah dengan membeli sendiri furnitur yang diperlukan, jadi jangan lupa untuk mengalokasikan tambahan pengeluaran untuk pos ini. Akan tetapi, jika Anda tetap tertarik dengan rumah jenis ini, tenang saja karena Anda tidak perlu membeli furnitur yang semuanya baru. Banyak sekali charity shop yang menawarkan furnitur bekas dengan kondisi yang masih sangat layak pakai.

Agen Properti dan Landlord

Terdapat dua jenis cara menyewa akomodasi yang dikenal secara umum. Kita bisa menyewa dan mencari akomodasi melalui agen properti atau langsung melalui pemilik akomodasi (landlord). Pada dasarnya, kedua cara tersebut sama saja. Namun, beberapa hal ini dapat dipertimbangkan ketika memilih untuk menyewa melalui agen atau langsung ke pemilik rumah.

Terdapat banyak sekali jenis agen properti yang ada di berbagai kota di UK. Agen-agen ini memiliki website sendiri dan kita dapat melihat properti yang ditawarkan melalui website mereka. Agen properti berfungsi sebagai penyambung antara pihak penyewa dengan pemilik akomodasi. Apa saja keuntungan yang didapat ketika menyewa akomodasi melalui agen? Kita tidak perlu repot mengurus ini-itu dan tinggal ‘tau beres’. Masalah-masalah mengenai akomodasi dapat dilaporkan ke agen properti dan biasanya mereka akan merespon dalam waktu yang relatif cepat (ya, kecuali beberapa agen yang sudah terkenal lambat dalam merespons). Namun, tentunya kemudahan ini berbanding dengan service fee yang diminta oleh agen. Biasanya, agen properti mengenakan administration fee pada saat kita menyewa akomodasi dalam listing mereka. Besar administration fee berbeda-beda masing-masing agen, tetapi biasanya berkisar antara 200-400 GBP. Selain itu, tawar-menawar harga sewa pun cenderung terbatas karena kita tidak bisa langsung menawar kepada si pemilik akomodasi.

Cara kedua dalam menyewa akomodasi adalah langsung melalui landlord atau pemilik akomodasi. Cara ini mungkin lebih familiar bagi orang Indonesia karena terasa lebih kekeluargaan. Tidak-adanya perantara membuat proses tawar-menawar harga terasa lebih mudah. Tentunya, pilihan ini juga bebas dari biaya administrasi yang dikenakan oleh agen. Wah, berarti lebih enak ya, dibandingkan dengan menyewa melalui agen? Well, tergantung. Tidak seperti agen yang memiliki waktu respon yang cepat dan SOP penanganan masalah yang sudah saklek, landlord biasanya lebih fleksibel. Jadi, masalah-masalah berhubungan dengan akomodasi tidak selalu dengan cepat ditangani, tergantung dengan ketersediaan waktu pemilik akomodasi untuk mengurusinya.

Lalu, pilihan mana yang paling baik? Jawabannya ya tergantung preferensi Anda. Selain itu, cobalah hubungi dan berkomunikasi dengan agen atau landlord akomodasi yang Anda pertimbangkan. Membaca review dan bertanya kepada orang-orang yang menyewa rumah tersebut sebelumnya juga menjadi cara yang baik untuk mengetahui kelayakan dan kesesuaian akomodasi dengan Anda.

Mencari dan Menyewa Akomodasi

Ada banyak cara untuk mencari akomodasi di UK. Beberapa situs populer pencarian akomodasi adalah http://www.rightmove.co.uk/ dan http://www.zoopla.co.uk/. Dari kedua situs tersebut, biasanya ada banyak sekali jenis tempat tinggal yang ditawarkan. Kita juga dapat menghubungi pemilik tempat tinggal atau agen properti yang menangani tempat tinggal tersebut. Jangan lupa, kita juga bisa menggunakan filter untuk menyaring pilihan akomodasi sehingga sesuai dengan budget, kebutuhan, dan pilihan kita. Selain melalui situs pencarian, kita juga bisa bertanya kepada warga Indonesia yang telah menetap/tinggal di kota tujuan. Biasanya, tempat tinggal warga Indonesia bersifat turun-temurun. Jadi, setelah masa sewa seorang mahasiswa berakhir dan ia akan pulang ke Indonesia, maka biasanya tempat tinggalnya di-take oleh orang Indonesia lainnya. Memilih tempat tinggal ‘bekas’ orang Indonesia memiliki banyak keuntungan, diantaranya standar kebersihan dan kelayakan rumah yang sudah cukup terjamin, harga sewa sesuai dengan kantong, dan bagi yang memiliki anak, biasanya lokasi sekolah berada di dalam jangkauan tempat tinggal.

Proses pencarian hingga menyewa akomodasi di UK biasanya terdiri dari beberapa tahap. Pertama, kita harus menghubungi agen properti atau landlord untuk menanyakan lebih lanjut mengenai akomodasi yang ditawarkan. Biasanya, dari proses ini kita dapat mengetahui juga kecepatan respon agen properti atau landlord sebagai referensi apakah mereka cukup trustworthy atau tidak. Tahap berikutnya adalah viewing. Sebetulnya tahap ini tidak terlalu wajib. Namun, tidak ada salahnya apabila kita (atau orang lain yang dimintai tolong) melihat secara langsung wujud akomodasi yang ditawarkan. Foto di internet terkadang bisa saja tidak sesuai aslinya, kan? Setelah melihat ‘calon’ tempat tinggal, kita dapat memutuskan apakah cocok dengan kebutuhan kita atau tidak. Apabila cocok, maka kita dapat menghubungi agen properti atau landlord dan mereka kemudian akan membuat kontrak sewa akomodasi. Pada tahap ini, biasanya mereka meminta kita untuk membayar administration fee dan booking fee. Apa itu booking fee? Intinya sih seperti tanda jadi bahwa kita akan menyewa akomodasi tersebut dan kemudian iklan akomodasi di internet akan dicabut. Booking fee ini akan dihitung sebagai bagian dari uang sewa bulan pertama. Apabila kita menyewa akomodasi melalui agen properti, biasanya mereka pun meminta jaminan tertentu. Biasanya, kita diminta untuk mengirimkan scan pasport, bukti rekening atau bukti surat sponsor dari pemberi beasiswa, dan slip gaji penjamin. Siapakah  yang bisa dijadikan sebagai penjamin tersebut? Bisa siapa saja, baik teman dekat atau keluarga, yang masih bekerja. Setelah seluruh dokumen lengkap, biasanya satu bulan sebelum kedatangan, kita diminta untuk mentransfer uang deposit dan uang sewa bulan pertama sehingga kita bisa langsung masuk ke akomodasi tersebut pada saat kedatangan. Bagaimana halnya dengan orang-orang yang mencari akomodasi setelah tiba di UK? Prosesnya kira-kira sama, hanya saja uang deposit, administration fee, dan uang sewa bulan pertama akan dibayarkan pada saat yang bersamaan.

Jadi, kapan kita harus mulai mencari dan menyewa akomodasi? Lagi-lagi, semua tergantung kenyamanan pribadi. Ada orang-orang yang memilih untuk tiba dulu di UK, menumpang tinggal di rumah warga Indonesia yang ada di sini sembari mencari akomodasi.  Tentunya, sebelumnya mereka juga sudah memantau perkembangan penawaran akomodasi melalui internet sebelum mendatangi agen properti yang ada di kota-kota di UK. Keuntungan ketika kita memilih opsi ini adalah dapat dengan mudah melakukan negosiasi harga, dapat langsung viewing tempat tinggal, dan dapat membandingkan langsung pilihan tempat tinggal yang ada. Namun, ada beberapa orang yang merasa kurang nyaman apabila masih harus menumpang tinggal di rumah orang lain (yang bisa jadi mengakibatkan kita memilih akomodasi apa saja yang tersedia pada saat itu tanpa sempat mempertimbangkan hal-hal lain) dan terkadang pilihan yang ada pun terbatas karena sudah banyak akomodasi yang di-book oleh orang lain. Sebagai gambaran, pencarian rumah yang disewakan bagi mahasiswa berkeluarga sudah mulai marak di bulan April hingga Mei. Oleh karena itu, apabila kita baru mencari akomodasi di bulan September, maka pilihan pun lebih sedikit. Di sisi lain, ada juga orang-orang yang memilih untuk menyewa akomodasi terlebih dahulu saat di Indonesia sehingga ketika tiba di UK mereka dapat langsung menuju tempat tinggal pilihan. Tentunya, pilihan ini bisa dilakukan walaupun kita akan sedikit kesulitan dalam berhubungan dengan agen properti (karena hanya melalui email) dan dalam mentransfer deposit, administration fee, dan booking fee. Selain itu, kita juga tidak bisa melihat langsung akomodasi sebelum ketibaan kita di UK. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminta tolong warga Indonesia yang sudah ada di kota tujuan untuk melakukan viewing. Namun, dengan sudah beresnya persoalan sewa-menyewa akomodasi ini sedari kita masih di Indonesia, kita bisa memperoleh manfaat, misalnya, urusan visa akan lebih mudah karena kita sudah memiliki bukti kontrak tempat tinggal yang valid. Bukti ini akan menambah keyakinan pihak imigrasi Inggris dalam memberikan izin tinggal untuk kita. Selain itu, kita juga bisa lebih santai saat kedatangan karena sudah memiliki tujuan tempat tinggal yang jelas.

 

Setelah penuh dengan pertimbangan menentukan pilihan akomodasi tetapi pada akhirnya Anda memperoleh rumah tinggal yang mungkin kurang sreg di hati, yaa santai saja, tetaplah bersyukur karena sudah memiliki tempat tinggal, karena memang perkara mencari rumah ini gampang-gampang susah dan bergantung kepada kecocokan masing-masing. Dengan tulisan di atas, kami berharap agar minimal dapat sedikit memberikan pencerahan untuk anda yang akan berburu akomodasi di UK. Happy hunting rumah yaa!

Home Away from Home: Mari Bersiap!

 

Setelah izin tinggal di UK sudah didapatkan (atau ketika proses menunggu keputusan visa), hal yang bisa kita lakukan adalah mulai mempersiapkan kepindahan kita ke negeri Ratu Elizabeth.  Kok kesannya ini serius banget ya? Indeed, bayangan tinggal di negeri orang bisa jadi ‘menyeramkan’. Bagi yang pernah merantau, pasti ada ekspektasi tertentu terhadap kepindahan ke tempat baru. Berpindah untuk tinggal di tempat yang baru jelas tidaklah sama seperti ketika kita pergi berwisata satu atau dua minggu, ini hitungannya bulan bahkan tahunan. Tinggal di tempat yang asing secara alami akan meningkatkan antisipasi kita dalam bersiap diri. Artikel Home Away from Home kali ini akan membahas mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum keberangkatan kita ke UK.

 

Tiket Transportasi

Dimana pun Anda akan tinggal nantinya di UK, pesawat adalah moda transportasi utama untuk mencapai UK. Banyak sekali maskapai penerbangan yang menyediakan jasa dan tentunya menawarkan harga terbaik untuk membawa Anda terbang dari Indonesia (biasanya Jakarta) ke UK. Hal apa yang harus diperhatikan dalam memilih dan membeli tiket transportasi?

Pertama, Anda harus mempertimbangkan kota tempat Anda akan tinggal nantinya. Apabila Anda akan berdomisili di kota-kota besar seperti London, Birmingham, Manchester, atau Edinburgh, maka beberapa maskapai penerbangan memiliki rute penerbangan ke kota-kota tersebut dengan satu kali atau tanpa transit. Lain halnya apabila Anda akan tinggal di kota yang tidak sebesar daerah yang kami sebutkan di atas. Berbagai maskapai menawarkan jasa transit pesawat hingga mencapai bandara di kota tujuan Anda karena sebagian besar kota di Inggris Raya memiliki bandara lokal masing-masing. Misalnya, Anda bisa saja membeli tiket pesawat dari Jakarta (Soekarno-Hatta International Airport) menuju Leeds (Leeds Bradford Airport) dengan opsi transit di Amsterdam dan London. Hanya saja, biasanya pilihan untuk membeli tiket pesawat hingga ke kota (kecil) tujuan Anda akan menghabiskan biaya yang besar, jauh lebih besar daripada apabila Anda membeli tiket pesawat ke kota besar di UK. Lalu, bagaimana solusinya? Pilihlah kota besar terdekat dari kota tujuan Anda. Dulu, Izza pernah berkuliah di Hull, sebuah kota yang hanya memiliki bandara kecil. Oleh karena itu, ia memilih penerbangan dari Jakarta ke Manchester, yang merupakan kota besar terdekat dari Hull. Setelah itu, ia naik kereta sampai Hull. Kota-kota di UK memiliki jaringan kereta api yang sangat baik. Oleh karena itu, moda yang paling murah dan dapat diandalkan adalah kereta. Biaya tiket kereta akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan kami menyarankan Anda untuk membeli tiket kereta online dari Indonesia. Jangan lupa untuk memperhitungkan waktu delay, antrian imigrasi, dan pengambilan bagasi saat memesan tiket kereta, ya! Selain itu, coba cari tahu mengenai international arrival day universitas tujuan pasangan Anda. Pada international arrival day, biasanya pihak international office menyediakan jasa transfer transportasi (bus) yang akan membawa Anda dari bandara besar terdekat dari kota tempat universitas berada ke universitas tersebut. Fasilitas ini gratis, loh!

Ada baiknya juga jika anda sudah memiliki kenalan di kota atau universitas yang dituju, meminta tolong untuk penjemputan di bandara dapat menjadi solusi bagi anda yang tidak atau belum pede untuk bepergian sendiri di negeri orang. Alternatif lainnya, terkadang juga ada PPI setempat yang memiliki program penjemputan bagi mahasiswa baru di bandara.

Kedua, datanglah ke kantor resmi maskapai penerbangan untuk mendapatkan harga terbaik. Ada beasiswa tertentu yang memiliki agen wisata yang mengatur tiket dan keberangkatan para penerima beasiswa. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku bagi keluarga si penerima beasiswa. Oleh karena itu, sebagai dependant, kita harus berburu tiket sendiri. Agar dapat membeli tiket penerbangan yang sama dengan pasangan, jangan lupa catat nomor penerbangan dan jadwal penerbangan pasangan ya! Setelah itu, datanglah ke kantor resmi maskapai penerbangan yang dituju. Beberapa maskapai yang seringkali digunakan oleh mahasiswa Indonesia untuk pergi ke UK adalah Garuda Indonesia, Qatar Airways, Emirates, dan Etihad. Biasanya, harga tiket maskapai-maskapai tersebut tidak jauh berbeda. Lalu, apa yang beda? Promosi harga dan fasilitas. Beberapa maskapai penerbangan memberikan potongan harga (biasanya 10%) bagi mahasiswa. Ada juga maskapai yang memberikan fasilitas tambahan baggage allowance bagi mahasiswa. Intinya, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ketiga, apabila Anda membawa anak (terutama anak di bawah usia 5 tahun), maka kami juga menyarankan Anda untuk memperhatikan lama transit penerbangan. Kebanyakan maskapai penerbangan tidak menyediakan direct flight dari Jakarta ke UK, kecuali Garuda Indonesia untuk penerbangan Jakarta-London. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu transit. Biasanya, semakin lama kita harus transit di suatu bandara, maka semakin murah juga harga tiket yang ditawarkan. Masalahnya, ketika membawa anak kecil, tidak semua bandara memiliki fasilitas yang cukup dan memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Kebanyakan maskapai penerbangan Timur Tengah akan transit di suatu tempat sekitar tengah malam. Sayangnya, tidak semua bandara tempat transit menyediakan fasilitas yang cukup saat tengah malam. Pilihlah penerbangan dengan waktu transit yang paling nyaman bagi Anda dan keluarga. Berdasarkan pengalaman Alif, maskapai Emirates memiliki jadwal penerbangan yang waktu transitnya hanya 3 jam dan tiba pada siang hari di Dubai International Airport, mungkin ini bisa menjadi alternatif pilihan.

Selain durasi transit, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai waktu kedatangan Anda di kota tujuan. Memilih waktu kedatangan yang sesuai sangat penting karena pastinya Anda tidak mau datang terlalu larut malam atau terlalu pagi sehingga harus menunggu dulu di bandara karena minimnya transportasi. Sepertinya, membeli tiket pesawat dengan waktu kedatangan antara pukul 10.00-16.00 dapat dipertimbangkan. Ingat, kita akan tiba di sebuah kota di negara lain yang sangat jauh berbeda dari Indonesia.

 

Merencanakan Barang-Barang Bawaan

Tipikal orang Indonesia, pergi dekat dan sebentar saja persiapannya seperti akan perang. Berakhir pekan ke Puncak saja harus membawa panci, rice cooker, dan berbagai alat dapur dan bahan makanan. Padahal, perjalanan tersebut hanya dua hari dan banyak pula toko-toko yang menjual makanan. Bagaimana jadinya ketika kita harus pindah ke negeri antah berantah? Disinilah kami merasa sedih karena tertampar realita bahwa kami tidak akan berjumpa warung padang semudah di Indonesia atau makan Indomie seharga 3000 rupiah (tanpa perlu masak pula). Mulai terbayang lah pahit-pahitnya merantau ke luar negeri. Rasanya, kalau bisa sih semua barang ingin dibawa, bahkan mungkin se-warung-warung Padangnya, hihihi. Sayangnya, membawa semua barang hanya sebatas angan-angan.

Terbatasnya baggage allowance membuat kita harus mau (padahal tidak mau) menentukan prioritas barang apa saja yang harus dibawa ke UK. Hal ini berkaitan dengan ketentuan maskapai penerbangan. Oleh karena itu, cek kembali informasi mengenai hal tersebut. Beberapa maskapai juga memiliki peraturan tidak hanya tentang berat koper Anda, tetapi juga tentang jumlah koper Anda. Apabila Anda belum memiliki koper, kami menyarankan Anda untuk mencari koper dengan berat kosong yang ringan. Dengan begitu, Anda bisa memaksimalkan berat barang bawaan Anda. Selain itu, pilihlah koper yang ergonomis sehingga mudah Anda bawa.

Mengenai jumlah barang bawaan, kami menyarankan Anda untuk mengira-ngira barang yang bisa Anda bawa tanpa bantuan orang lain. Mengapa? Karena disini tidak ada porter, cuy! Semua tugas angkat-mengangkat koper harus dilakukan sendiri. Hal ini terutama penting bagi Anda yang akan melanjutkan perjalanan ke kota tujuan dengan moda transportasi lain, seperti kereta. Yak, waktu berhenti kereta di setiap stasiun sangat terbatas sehingga Anda juga harus mengira-ngira waktu pengangkutan barang bawaan Anda. Dua kali Izza merantau ke Inggris, dua kali pula ia berangkat hanya dengan sebuah koper besar dan ransel. Seluruh barang-barang berat dimasukkan ke dalam koper besar sehingga ranselnya hanya berisi dokumen penting, laptop, dan berbagai hal esensial seperti jaket, charger, handphone, dan buku. Sama halnya dengan Alif, ia dan suami masing-masing hanya membawa 1 koper besar dan 1 tas ransel, dimana koper lebih banyak diisi bahan makanan, baju dan barang berat lainnya, sementara ransel lebih diprioritaskan untuk laptop, dokumen penting, dan barang yang sifatnya mungkin akan dibutuhkan selama perjalanan atau saat transit. Beberapa orang juga menyarankan membawa baju ganti untuk persiapan apabila ada hal tidak diinginkan yang terjadi (misalnya koper tertinggal di suatu tempat atau delay penerbangan untuk waktu yang cukup lama).

Kemudian, untuk memaksimalkan tempat di koper Anda, ada teknologi yang bernama vacuum bag. Si tas plastik vakum ini dapat digunakan untuk menipiskan pakaian-pakaian Anda di dalam koper. Dengan begitu, akan ada lebih banyak tempat untuk membawa lebih banyak barang. Namun, harus diingat bahwa vacuum bag berfungsi untuk memperkecil ruang yang dibutuhkan, dan bukan untuk meminimalkan berat barang bawaan.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal diatas, dapat disimpulkan bahwa memang kita harus menentukan prioritas barang-barang yang akan dibawa. Apa sih yang penting untuk dibawa dari Indonesia ke UK? Harus bawa pakaian selemari? Sepatu satu rak? Atau makanan satu kulkas? Hehehe.. Tentu saja tidak, yuk simak penjelasannya satu-persatu.

 

Barang Bawaan

Pakaian

Jenis barang bawaan pertama yang perlu dipertimbangkan adalah pakaian. Well, dalam hal ini mencakup sepatu, tas, dan berbagai pernak-pernik pakaian lainnya ya. Anggapan bahwa kita perlu mempersiapkan diri untuk tinggal di negeri 4 musim membuat banyak orang berpikir bahwa kita harus membawa peralatan perang untuk menghadapi keempat musim tersebut. Kenyataannya? Tidak. Sebagian besar masa studi di UK akan dimulai pada bulan September. Bulan September ini masuk ke dalam musim gugur. Biasanya, temperatur memang sudah cukup dingin, tapi tidak sedingin itu juga. Suhu kira-kira berkisar antara 10-18 derajat Celcius, tergantung dimana Anda menetap. Waduuuh dingin sekali ya? Bagi perantau yang baru tiba, memang cuaca terasa sangat dingin. Namun, percayalah pada kehebatan kemampuan adaptasi manusia, sehingga kira-kira seminggu atau dua minggu setelah tiba, pasti kita telah dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan. Jadi, kami rasa tidak perlu bersiap terlalu heboh dengan membawa banyak jaket tebal musim dingin atau sepatu boot. Instead, bawalah jaket yang cukup hangat, tahan air, dan dilengkapi dengan penutup kepala karena di UK sering hujan. Selain itu, biasanya orang Indonesia juga membekali diri dengan long john atau yang disini populer disebut dengan thermal. Set pakaian (atas-bawah) ini adalah pakaian dalam hangat yang digunakan untuk mempertebal lapisan pakaian pada saat musim dingin. Gosip-gosipnya, long john yang dijual di Indonesia memiliki kualitas yang lebih bagus dan lebih hangat. Kedua barang esensial untuk menghadapi cuaca dingin tersebut dapat dijumpai di factory outlet yang banyak ada di Bandung dan Bogor. Harganya? Tentu tergantung dengan budget yang dimiliki untuk jaket. Untuk long john, harganya berkisar antara IDR 80.000 (kalau dapat diskon) hingga 160.000 per set. Anda tidak perlu membeli 5 set long john untuk satu orang karena berdasarkan pengalaman kami, 2 set untuk satu orang pun sudah cukup untuk bersiap karena Anda bisa membeli thermal juga disini. Untuk wilayah Jakarta, long john dengan kualitas bagus bisa dibeli di Mangga Dua dengan harga 1 set tidak sampai IDR 100.000. Untuk thermal yang hangat tetapi bahannya tipis, heat-tech dengan desain yang beragam dan merupakan produk dengan teknologi Jepang mungkin bisa menjadi pilihan anda, soal harga memang lebih mahal jika dibandingkan long-john.

Selain persiapan dingin-dinginan, kita juga perlu mempersiapkan pakaian yang merupakan kebutuhan dasar. Basic wear. Biasanya, daftarnya terdiri dari pakaian dalam, celana panjang, rok, kaos, kemeja, blus, lalalalala… Banyak yaa ternyataa! Saran kami, cobalah membawa masing-masing satu item jenis pakaian dasar dan melakukan mix and match dari item pakaian yang direncanakan untuk dibawa. Dengan begitu, Anda tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Percayalah, pasti nanti kita tergoda untuk membeli pakaian di UK. Jadi, bawa yang basic saja. Salah satu hal yang menjadi indikator utama dari pakaian yang dibawa adalah kenyamanan. Pilih pakaian Anda yang nyaman. Berapa jumlah pakaian yang harus dibawa? Tergantung. Bagi keluarga yang sudah pasti akan mencari akomodasi dengan mesin cuci in-house, 10 pasang pakaian sudah sangat cukup. Toh nanti, kita bisa mencuci kan?

Lalu, perintilan. Terkadang kita menganggap perintilan ini hal remeh, tetapi sebenarnya perintilan ini esensial. Pertama, sepatu! Pakailah (dan bawalah) sepatu yang nyaman digunakan berjalan jauh. Kebiasaan di UK adalah berjalan kaki kemana-mana. Selain karena biaya transportasi cukup mahal, pemandangan di sepanjang jalannya pun sayang untuk dilewatkan. Oleh karena itu, pilihlah alas kaki yang nyaman untuk dipakai berjalan. Pilih juga kaos kaki dengan bahan yang nyaman dan menyerap keringat. Perintilan lainnya mencakup jilbab (bagi yang berjilbab), bergo (bagi yang berjilbab, senjata ini cukup penting karena disini tidak ada yang jualan jilbab instan praktis dengan harga semurah di Indonesia), baju tidur, pakaian dalam (jumlahnya disesuaikan, sekali lagi jangan lupa bahwa kita bisa mencuci baju ya, disini!), tas, dan aksesoris. Silahkan tentukan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan pengalaman Izza, membawa kurang dari 10 pasang pakaian sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada saat berangkat, ia membawa 6 bawahan (rok dan celana) dan 6 atasan (kemeja, kaos, dan batik! Batik harus dibawa ya!) serta 3 cardigan. Selain itu, ia juga bersiap dengan jaket dan coat tipis. Karena ia pernah tinggal di UK sebelumnya, ia pun membawa jaket tebal musim dingin. Ini sebenarnya tidak esensial karena bisa membeli di UK nantinya, tetapi kalau bisa menghemat uang kenapa tidak? Bagi Anda yang belum memiliki  jaket musim dingin, kisaran harga jaket di Indonesia adalah IDR 800.000 – 1.500.000. Harga di UK bisa jadi lebih murah daripada harga di Indonesia. Oleh karena itu, tidak usah ngoyo membeli jaket musim dingin di Indonesia ya. Selain itu, Izza juga membawa jilbab sesuai kebutuhan, satu bergo, satu syal, pakaian dalam, dua tas (tas selempang dan handbag selain dari ransel yang dipakai), satu flat shoes (selain sepatu olah raga yang digunakan), dua atasan long john, dan dua set baju tidur (yang bawahannya berupa legging sehingga bisa digunakan sebagai bawahan long john juga. Berbekal pengalaman pernah tinggal di Jepang yang juga negara empat musim, Alif pun menyarankan untuk tidak lupa membawa atasan dan bawahan bernuansa netral seperti hitam, cream, jeans, yang nantinya bisa di padu padankan dengan warna lain. Karena memakai jilbab dan juga menyadari nanti akan sulit mencari jilbab di UK, maka Alif lebih senang untuk membawa khimar dengan banyak pilihan warna. Batik, celana training (yang bisa difungsikan juga untuk baju tidur), jaket tipis, dua set long john, mukena, sarung (untuk pria) dan sajadah pun tak ketinggalan masuk ke dalam koper. Satu buah sneaker, sepasang sendal, satu tas ransel dan satu slingbag cukup sebagai pelengkap. Itu bawaan basic nya ya, kalau masih banyak space di koper, anda bisa menambahkan outfit lain sesuai karakter dan kebutuhan anda. Selebihnya bisa dibeli di UK dengan pilihan yang lebih variatif.

Makanan

Berkebalikan dengan pakaian yang harus bawa yang penting-penting saja, kami menyarankan Anda untuk membawa peralatan perang untuk memasak. Bumbu-bumbu dasar dan rempah khas Indonesia mungkin perlu dipertimbangkan untuk dibawa. Bukan, bukan karena disini tidak ada yang menjual, tapi karena jarang ada di pasaran dan harganya yang lebih mahal. Biasanya, warga Indonesia yang pindah ke UK membawa bumbu instan (sesuai kebutuhan dan selera), terasi kemasan (sesuai kebutuhan dan selera, siapa tau ada yang tidak suka terasi), daun-daunan yang sudah dikeringkan atau dibekukan (daun salam, daun jeruk, daun pisang, daun pandan), gula jawa, asam, temu kunci, kecap manis (kecap favorit, karena di UK yang umum dijumpai adalah kecap ABC), sambal merek favorit keluarga, bumbu pecel, dan petis (bagi yang suka masakan jawa timuran). Lagi-lagi, semua disesuaikan dengan selera keluarga masing-masing ya. Untuk anda yang hobi memasak kue atau cake, bahan pengembang kue seperti SP atau TBM ovalet rasanya juga perlu untuk dibawa.

Selain bumbu-bumbu, siapkanlah perbekalan makanan instan untuk survive pada hari-hari pertama Anda tinggal di UK. Pengalaman banyak keluarga disini, beberapa hari pertama memang digunakan untuk beradaptasi, mengenal tempat-tempat belanja, dan membeli barang kebutuhan dapur. Oleh karena itu, bahan makanan praktis sangat dibutuhkan, seperti mie instan, rendang instan (atau yang sudah jadi), lauk kering (kering tempe, kering kentang,  serundeng, abon), dan nasi instan.

Beberapa keluarga juga membawa rice cooker dan alat rebus mie instan dari Indonesia. Manfaat utama dari kedua alat tersebut adalah untuk survive di masa awal. Suami Alif juga membawa rice cooker kecil pada saat kedatangan pertama ke UK. Menanak nasi dengan rice cooker dari Indonesia dirasa lebih praktis dibanding rice cooker yang ada di UK. Selain itu, membawa rice cooker kecil perlu dipertimbangkan, terutama bagi keluarga dengan jumlah anak lebih dari satu karena biasanya, pada saat travelling nanti, rice cooker ini bisa dibawa untuk mengamankan kebutuhan logistik, hehe. Tapi tenang saja, kalau tidak mau membawa barang-barang tersebut, di UK ada yang jual, kok!

Oh iya, bagi anda yang hobi minum teh dan kopi terlebih bagi yang fanatik dengan brand tertentu dari  Indonesia, sangat disarankan untuk dibawa. Menemukan teh dan kopi dengan citarasa seenak di Indonesia sangat sulit di UK, kalaupun ada pastilah harganya berlipat. Tetapi jika anda tidak sempat membawa, ada beberapa toko online yang menjual teh dari Indonesia tersebut.

Obat-obatan

Jika ditanya, tentu tidak ada yang memilih untuk sakit kan, apalagi di negeri orang begini.. Tetapi sebagai persiapan, membawa obat-obatan sangat disarankan ketika kita akan merantau ke luar negeri. Alasan utama karena biasanya kecocokan dengan obat tertentu, apalagi jika anggota keluarga ada yang memiliki jenis penyakit tertentu. Memang benar, di UK, untuk mendapatkan obat-obatan yang ‘klop’ dengan kita bukanlah hal yang mudah. Paracetamol, panadol, atau antibiotik mungkin cukup gampang dicari, tetapi sebut saja Minyak Kayu Putih, Minyak Telon (jika membawa balita), minyak tawon, dan segala macam minyak angin lainnya lebih baik dibawa dari Indonesia. Obat masuk angin dan obat diare seperti tolak angin, norit, diatabs juga perlu dibawa. Selain itu yang biasa minum madu dan propolis juga bisa menjadi pilihan. Oh iya, berhubung di UK kita akan lebih banyak berjalan-kaki, maka membawa cream pereda nyeri otot maupun koyo untuk menghilangkan pegal-pegal akan sangat membantu. Obat lain sesuai dengan penyakit yang sedang diderita anggota keluargapun sebaiknya dibawa kesini.

Toiletries

Hal kecil yang sering dianggap remeh temeh tetapi sebenarnya kita perlukan adalah toiletries. Peralatan mandi dan kosmetik dasar perlu kita masukkan dalam list barang bawaan kali ini. Basic toiletries seperti sabun mandi, sabun cuci muka, shampoo, sikat dan pasta gigi setidaknya kita siapkan untuk kebutuhan beberapa hari pertama, untuk berjaga-jaga jika kita tidak langsung sempat membelinya sesampainya di tanah rantau. Terlebih lagi jika membawa balita, seringkali kulitnya masih sensitif dan hanya cocok dengan brand produk bayi tertentu, maka hal ini juga perlu lebih diperhatikan. Jangan lupa untuk membawa serta handuk. Pilihlah toiletries dalam kemasan berukuran kecil saja, agar tidak terlalu menambah berat barang bawaan. Sebaiknya dibungkus dulu dengan plastik untuk berjaga-jaga jika bocor agar tidak mengotori isi koper yang lain. Apabila toiletries nya disengaja akan ditaruh di dalam koper atau tas kabin, jangan lupa untuk membawa toiletries yang masing-masing item nya maksimal 100 ml saja ya, dan botol-botolnya dimasukkan ke dalam plastik ziploc yang transparan, agar memudahkan saat pemeriksaan di bandara menjelang boarding.

Dokumen

Paspor dan Visa adalah dokumen utama yang wajib dibawa ketika bepergian ke luar negeri yaaa. Selebihnya, untuk berjaga-jaga sebaiknya dokumen-dokumen penting dari Indonesia dibawa ke UK dalam bentuk foto kopi. Misalnya Kartu keluarga dan akta nikah yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan sertifikat tes TB. Apabila diperlukan, ijasah pendidikan terakhir dapat disertakan, siapa tau selama tinggal di UK berkeinginan ikut kursus atau mencari pekerjaan yang mensyaratkan ijasah kita. Untuk pasangan yang melanjutkan studi, dokumen CAS juga penting untuk dibawa. Jangan lupa untuk membiasakan men-scan seluruh dokumen penting tersebut dan menyimpannya di hardisk atau di media penyimpanan seperti Google Drive, Dropbox, dsb. Sehingga kita merasa lebih nyaman karena dokumen digital tersebut dapat kita unduh dimanapun dan kapanpun kita memerlukannya.

Uang/ Keuangan

Karena akan tinggal dalam waktu yang cukup lama di luar negeri, tentu saja kita akan memerlukan rekening bank untuk memudahkan transaksi dan kelancaran keuangan. Untuk itu, sebaiknya bukalah rekening di bank lokal sesampainya di UK. Tidak disarankan untuk membuka rekening di Indonesia, karena nanti kita akan terbebani dengan biaya (fee) untuk tiap transaksi di UK. Selain itu, seringkali terjadi ketika akan mentransfer uang dari rekening di Indonesia, prosesnya kadang tertunda untuk beberapa waktu karena tidak langsung nge-link dengan bank yang ada di luar negeri.

Masing-masing pemberi beasiswa memiliki kebijakan dalam hal pencairan allowance bagi penerimanya, ada yang rutin setiap bulan, ada yang setiap 3 bulanan, dan bahkan ada yang dalam prakteknya tidak teratur atau mundur sangat lama dari yang diberitahukan sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal semacam ini maka sebaiknya kita persiapkan uang cash sebagai persediaan selama beberapa minggu pertama di UK. Sebelum berangkat, pastikan untuk menukarkan rupiah (IDR) kita ke pound sterling (GBP), sehingga dapat segera digunakan sesampainya kita di sini, misalnya untuk membeli tiket bus atau kereta dari airport dan membeli kebutuhan primer pada saat settlement. Berapa jumlah uang cash yang harus dibawa pada saat berangkat? Tentu tergantung dengan kebutuhan. Namun, cukup aman apabila Anda membawa uang sekitar 500 GBP. Hanya 500? Hal ini kami sarankan untuk alasan keamanan karena membawa uang lebih dari jumlah tersebut cukup beresiko. Selain itu, Anda juga bisa mengambil uang di mesin ATM dengan menggunakan kartu ATM Indonesia Anda. Silahkan cek ke bank masing-masing mengenai hal ini. Biaya yang dikenakan saat pengambilan GBP dari rekening Indonesia biasanya sekitar Rp 25.000.

 

Komunikasi dengan Warga Indonesia  

Karena jumlah orang Indonesia yang melanjutkan studi ke UK cukup besar, maka tidak ada salahnya kita sebagai pendatang baru berinisiatif menghubungi pelajar Indonesia yang sudah berdomisili di UK dan biasanya juga sudah spesifik menurut kesamaan universitas yang dituju. Ya, menghubungi rekan pelajar atau warga Indonesia di UK jelas akan memberikan benefit lebih bagi yang baru akan berangkat. Berbagai informasi terkait tempat tinggal, persiapan keberangkatan dari hal yang umum sampai hal-hal kecil pun bisa diperoleh. Jika anda belum memiliki kenalan di UK, menghubungi kontak PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di UK pun dapat menjadi solusi, bahkan PPI ini memiliki komunitas nya sendiri di hampir semua kota besar di UK seperti PPI-MIB Birmingham, PPI Manchester, PPI Leeds, PPI Edinburgh, dsb. Anda dapat dengan mudah menemukan grupnya di FB maupun akun social media lainnya, dan meminta ijin untuk bergabung didalamnya, sehingga kemudian anda dapat melakukan komunikasi dengan mahasiswa maupun warga Indonesia yang telah lebih dahulu tinggal di UK. Selain efektif menambah informasi, cara tersebut juga menjadikan kita lebih pede dalam mempersiapkan keberangkatan.

 

Nah, setelah membaca cerita kami di atas, pastinya anda sudah tidak bingung lagi kan bagaimana mempersiapkan keberangkatan kita ke luar negeri..Jadi, silahkan mulai membuat daftar atau list barang yang akan dibawa, kemudian anda dapat menyortirnya sesuai prioritas kebutuhan dan space koper yang tersedia. Ingat ya, sekecil apapun space yang tersisa di koper anda begitu berharga, be smart dalam urusan per-packingan, dan usahakan menimbang berat koper anda sebelum check-in.
Next artikel, kami akan membahas serba-serbi mencari akomodasi selama tinggal di UK. Stay tuned ya..

Home Away from Home: Introduction

Home is where your heart is. Bagi banyak orang, rumah tidak sekedar tempat berteduh dari hujan. Rumah bukan hanya sebuah bangunan. Bagi banyak orang, rumah adalah tempat yang memberikan kenyamanan, dimana orang-orang tersayang berkumpul bersama. Pun sama halnya bagi kami pasangan yang telah menikah, rumah menjadi tempat, bagi suami maupun istri, dan anak-anak berada, untuk beraktivitas bersama, saling bertukar pikiran atau sekedar saling bertatap muka dan bercengkrama.

Namun, hidup penuh dengan beragam pilihan dan banyak kesempatan. Bagi kami, salah satu pilihan dan kesempatan itu muncul ketika suami kami mendapat ‘rejeki’ untuk melanjutkan pendidikan di negara yang bagi kami ‘bukan rumah’. Tentu saja kesempatan tersebut bermakna positif bagi suami, baik dalam konteks pribadi maupun kepentingan bersama. Selanjutnya, setiap kesempatan pasti memiliki konsekuensinya masing-masing. Banyak keluarga atau pasangan dengan kasus yang sama dengan yang kami alami, yaitu dihadapkan pada dua pilihan, dengan ikhlas menjalani long distance marriage atau dengan berbagai pertimbangan memutuskan ikut pindah bersama suami, membangun kembali home away from home. ‘Rumah’, yang jauh dari ‘rumah’ kami sebenarnya.

Seperti apa sih tinggal di luar negeri itu? Bagaimana kita bisa menyesuaikan dengan lingkungan di sana dengan keterbatasan yang ada dan perbedaan gaya hidup di Indonesia? Enak banget yaa bisa tinggal dan jalan-jalan di luar negeri. Mungkin, pertanyaan dan ungkapan seperti itu kerap terlintas dalam pikiran saat akan memilih untuk ikut menemani pasangan sekolah di luar negeri. Apapun yang pada akhirnya diputuskan, kami harus menjalaninya sepaket dengan konsekuensi yang ada, plus tidak boleh ada penyesalan dibalik pengambilan keputusan tersebut. Kami yang sama-sama pernah mengalami long distance marriage, memang setidaknya sudah pernah terlatih bagaimana untuk belajar lebih dewasa dalam menjalaninya. Perjalanan pernikahan jarak jauh tentu tidak mudah, apalagi kalau sudah ada anak yang menjadi tanggung jawab. Jauh dari pasangan seringkali membuat perasaan tidak enak, kesepian, sulit berkomunikasi (ya, walaupun dengan teknologi saat ini lebih mudah, tapi siapa yang bisa mengubah perbedaan waktu yang menjadi kendala?), dan lain-lain. Sedih yaa, kemana-mana harus sendiri tanpa pasangan. Apalagi kalau harus mengurus anak (yang bisa jadi lebih dari satu) sendirian. Banyak faktor yang menjadi alasan seseorang memilih untuk menjalani long distance marriage. Karir, kenyamanan, dan keuangan adalah beberapa hal yang umum dijadikan alasan. Biasanya, alasan-alasan tersebut adalah keuntungan yang didapatkan saat menjalani long distance marriage. Meninggalkan karir bukan hal yang mudah, apalagi ketika karir sedang bagus-bagusnya atau ketika baru mendapatkan promosi untuk naik jabatan. Siapa sih yang mau meninggalkan kenyamanan Indonesia yang abang-abang penjaja bubur ayam dan gorengan dari pagi buta sudah berjualan, tukang nasi goreng yang mangkal di depan rumah siap melayani saat kelaparan melanda di tengah malam? Ya, Indonesia dengan segala masalah dan kesemrawutannya tetap menjadi rumah bagi kami. ‘Dipaksa’ pergi dari zona nyaman itu memang tidak mudah. Bagi sebagian orang, tetap tinggal di Indonesia untuk merasakan kenyamanan dan kemudahan itu lebih menguntungkan dan tetap menjadi pilihan dibandingkan dengan menemani pasangan belajar ke negeri orang. Lalu ada lagi faktor keuangan yang tidak bisa dipungkiri merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan ini. Mau menemani pasangan kuliah di luar negeri? Ongkosnya darimana? Belum lagi memikirkan cicilan hutang yang tak kunjung selesai. Ketika masalah keuangan yang menjadi hambatan, sebagian orang akhirnya dipaksa untuk mengikhlaskan hati (ini agak kontras ya, dipaksa kok ikhlas..hehe) untuk menjalani long distance marriage.

Saat ini, kami berada di posisi ‘susah payah ikut pindah bersama suami’. Susah apanya? Kan enak bisa honeymoon lagi? Nah, ini adalah bayangan yang biasanya ada pada orang-orang yang baru akan ikut pasangan belajar ke luar negeri atau yang memang belum pernah mengalami long distance marriage. Kenyataannya? Well, ini dia beberapa konsekuensi saat memilih untuk menemani suami atau istri belajar ke luar negeri.

Pertama, harus meninggalkan pekerjaan (kalau sebelumnya bekerja). Bagi banyak orang, meninggalkan pekerjaan tetap berarti masuk ke ‘hutan’ yang nggak jelas juntrungannya. Apalagi di zaman yang semakin kompetitif ini, kenyataan bahwa nanti pulang ke Indonesia harus cari kerja lagi bisa jadi issue cukup menakutkan bagi banyak orang. Bye, bye financial security (walaupun ya, ini bukan satu-satunya tolak ukur financial security tapi bagi kami yang awam ini, tidak bekerja itu berarti tidak ada pemasukan). Kedua, meninggalkan semua kenyamanan Indonesia. Iya loh, walaupun banyak protes dimana-mana tentang macet, polusi, mahalnya harga kebutuhan pokok, meningkatnya kriminalitas, dan lain-lain, Indonesia itu tetap super nyaman. Bagaimana tidak, lelah macet-macetan? Panggil tukang pijat. Males masak? Beli di warteg sebelah yang selain harganya ramah di dompet, menunya pun sangat beragam, tidak akan bosan karena kalau sudah jenuh di warung depan bisa pindah ke warung yang sebelahnya lagi. Pilihan makanan dengan harga yang murmer, halal, dan cita rasa yang pas dengan lidah kita selalu ada di depan mata. Mau sholat pas waktunya jalan-jalan, masjid dan musholla bertebaran di mana-mana. Males nyetir? Hello.., transportasi publik di Indonesia itu murah banget dan sangat bervariasi. Disini, mana ada abang ojek yang mangkal di depan gang? Sibuk di kantor dan tidak sempat mengerjakan pekerjaan rumah tangga? Tinggal teriak ‘mbaaaak’ dan rumah langsung kinclong.  Intinya, hidup di Indonesia dipenuhi dengan fasilitas ‘kemewahan’ yang tiada tara, yang hampir pasti tidak akan ditemui disini. Ketiga, memangnya murah mau ikut suami ke luar negeri? Tentu saja tidak. Kami harus putar otak dulu untuk bisa memenuhi biaya visa, tiket pesawat, sewa rumah, dan lain-lain. Beruntung bagi orang-orang yang pasangannya bisa mendapatkan sponsor, baik yang menyertakan tunjangan keluarga maupun tidak. Setidaknya, beban finansial yang harus ditanggung tidak terlalu besar. Intinya, modal yang kami keluarkan memang tidak sedikit. Butuh menabung, berhemat, dan jual ini-itu hingga akhirnya kami bisa sampai disini bersama suami.

Home Away from Home. Melalui seri tulisan ini, kami tidak ingin menghakimi orang yang ikut atau tidak ikut menemani pasangan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Kami tidak juga ingin menakut-nakuti pasangan atau keluarga yang sudah menetapkan hati untuk bersama-sama membangun rumah baru mereka di negara tujuan. Kami hanya ingin berbagi cerita, bahwa manusia sejatinya memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi, berimprovisasi untuk bertahan hidup, membangun ‘rumah’ yang jauh dari kampung halaman. Siapa sih, ‘kami’ ini? Perkenalkan, Izza (www.theadventureofizzao.com) dan Alif (www.theriatheria.blogspot.com). Kami adalah istri-istri yang akhirnya memilih untuk menemani suami berkuliah di Inggris, lebih tepatnya di kota Birmingham. Kami adalah istri-istri yang iseng mencari pekerjaan sambil ingin terus memberi manfaat bagi orang lain. Sampai pada akhirnya, kami melihat adanya kebutuhan akan informasi mengenai bagaimana keluarga-keluarga Indonesia survive hidup di tanah rantau ini.

Seri artikel Home Away from Home ini akan mencakup cerita-cerita pengalaman kami sendiri, pengalaman keluarga-keluarga lain, dan berbagai tips untuk keluarga yang mencari informasi mengenai kehidupan keluarga pelajar di Inggris. Kami akan membahas mengenai aplikasi visa, persiapan keberangkatan, akomodasi, beradaptasi dengan lingkungan baru, pengaturan keuangan, kehidupan sehari-hari, interaksi dengan penduduk lokal, pelayanan kesehatan, pendidikan bagi anak, serta komunitas warga Indonesia yang ada di Inggris. Mudah-mudahan, berbagai informasi yang akan kami berikan melalui tulisan di seri Home Away from Home bisa menjadi panduan bagi keluarga maupun pasangan yang berencana menemani suami atau istri melanjutkan studi di Inggris.
Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel berikutnya minggu depan! Next on: UK Visa Application for Dependants.

Being a Student Ambassador

After long hours of work and traffic, I want to do things that I like, such as writing! I remembered that Mbak Wuri asked me to write about working as a student ambassador so that others (Indonesian in Hull) can just read my blog to know more about it.  Well, here we go.

I worked as a student ambassador for only 6 months. I knew that there are student ambassadors but before I applied, I didn’t know how you can apply as one. Around May, I received an email saying that SCLS department in University of Hull needs student ambassadors. I applied. A few weeks later I got a series of training to be a student ambassador. Basically, we were taught about the event that we are going to have as well as an explanation about campus tour. We did the campus tour, actually. It was the first time I joined campus tour and it was quite fun.

After the training, I was involved in ACE Days event which is basically an event for secondary pupils. It was aimed to give some kind of information about higher education to them. The event is a little bit like training or something like that. There are some activities and it is fun (at least for me). I worked in around 5 ACE Days in the duration of 2 months. It wasn’t bad, really.

Besides ACE Days, as a student ambassador, you can also work in various university events, such as HE Day and Open Day. There are two types of events, the paid ones and the unpaid ones. Therefore, be aware when you read the announcement. I don’t mind doing voluntary work but it is also great to get extra money as well. The payment is quite good, especially seeing that the work is very flexible and not too difficult.

I think I gain a lot more than money as the result of being a student ambassador. I got to know people, understand the costumer service approach, able to do the campus tour, and I got to know about University of Hull and UK higher education system in general better. No regrets, really. I really enjoyed being a student ambassador and I wish I knew it sooner so that I worked longer.

If you are interested in being a student ambassador, you can just apply. Just send them email, saying that you want to work as a student ambassador and when they need you, they’ll contact you. The nearest event for now is Open Day and maybe if you apply now, you can work then. This article is solely based on my own experience and it may be subjective. But you can always try if you are interested. You’re not going to UK to study only, so get the whole experience! Cheers!

Oct 4, 2013

It’s been a year!

It has been exactly a year since I first stepped my foot in the UK. 22 September 2012, I arrived in Manchester.

Excited, worried, and tired were my three first feelings when I came. I needed to go by myself from the airport to Hull – you know, finding my way, buying train tickets, carrying super big luggage. I am amazed now looking at myself back then. Haha. How on earth could I do all those things by myself. But yeah, when you are forced to do something, you gotta do what you gotta do.

Time flies so fast. It’s been a year and there’s been loads of things happened. It’s been a great experience for me to be here. I was worried that my life is going to change in a bad way but it turns out that I really really like it here. I think, living in such a different place than my hometown is priceless. It teaches me many things. Ask me the price of eggs in Jakarta and I won’t know a thing! Ask me the price of eggs in here, I can give you a list of egg prices from different stores. Seriously. I think I’ve become more independent.

Is a year enough? Never! The time is never enough. I wish I have more time to stay here, travel, and learn. Well, maybe some other time. I’m a bit sad that I have to leave. I’m half-sided now. I am looking forward to go back home but I am not looking forward to leave this place. This is annoying, I know.

Anyway, I was worried that I won’t be able to survive and won’t like living far from home but I’ve made a new home here. I have great friends, nice classmates, friendly housemates, and awesome life. I want to go back to Jakarta but I’m not too eager to live my life there anymore. I seriously want to travel around the world if I can. Send me anywhere and I’ll be there. Haha. But, for now that’s a bit of an imagination. I have to go home in a few days, but I hope I’ll be back here.

I’m grateful for this past year and I hope I’ll have a great year ahead.

 Sep 22, 2013

My Last Few Weeks in UK

Time flies!

Indeed. It’s almost been a year since I came to UK for the first time. Now, it’s time to move on and face the real world. OH NO!

So, after the Ramadhan, almost a month traveling around western part of Europe, now it’s time to pack and pack and pack. I don’t know how on earth am I going to finally finish packing my stuffs. The first (and hopefully only – macem jodoh aja) package had just been sent this afternoon. I hope it’ll arrive in Indonesia well, without any problems. Aamiin!

Around two weeks ago, I submitted my dissertation. Yeay! After 3 months of research and more months writing I finally made it. I was so relieved that I finish it. However, that’s not the end of the challenge. Now I need to focus on finding job – and finding job in this economy is not easy.

What do I do then, that I’ve finished my study? I feel like my primary job nowadays is packing. My to do list changes from writing this and that to packing this and that. Oh! And also finishing all the food that I have in my freezer. It’s going to be unhealthy last few weeks in UK, really. Again, I don’t know how on earth am I going to finish all that food.

Anyway, I still have some more jobs to do as a student ambassador. I think I really am going to miss that. I also need to have a quick travel to Scotland. Yes! I have to go to Scotland! Then… finally finish all the unfinished business here – meeting friends and lecturers and stuffs like that.

I feel rather empty, really. I’m not that busy in a way but I feel like I have loads of things to do. I am half excited that I am going home but I am half sad that I am going to leave this place – not particularly Hull but yeah… I like living in the UK eventually.

So… yeah, looking forward for the last few weeks in the UK – I’m gonna make the most of it. And hopefully I can come back here again.

Sep 11, 2013

Please DO clean your stuffs!

After series of packing stuffs, a guy from accommodation office came and check the whole house. It’s not that I have to move out now, it just reminded me more that I need to move out soon. LOL.

There is only Stephanie and I in my house now. Just the two of us! So today we decided to clean our kitchen! Yes, the thing I would never do in Indonesia, I do it here. Cleaning the kitchen. Guess what we found.

We basically opened all the cupboard and decide what we are going to do with the ‘non-possessed stuffs’. There are three alternatives, whether we throw it out, keep it, or give it to charity. All the left over food – which is gross anyway – we throw it out. I don’t even think anyone would ever want the left-over food. We found oyster sauce, dried mushrooms, bottles of salt, bottles of vinegar, packs of sugar and guess what… tens of packs of flour! We’re gonna have to open a bakery to use all the flour, really. So other than the vinegar – which we’re going to use to clean other kitchen stuffs – we throw them all away.

BUT, it’s only half-clean. We needed to decide what we’re going to do with the cooking stuffs; you know, the pans, pots, and cutting boards. We literally can open a shop here to sell those stuffs. LOL. So finally we cleaned them all and put them in the separate cupboard for everybody who will come to use. How lucky you are if you’re coming to our house. It’s all clean and provided for you. Haha!

Another thing that we needed to take care of is eating utensils, such as plates, glasses, cups, spoons, and stuffs like that. The same thing happened with the eating utensils. We cleaned them all and put them in the separate cupboard. I can’t believe how many of them we have now.

Other than that, the detergent, laundry stuffs, and cleaning stuffs. We have a crate of them. Literally a crate. Three kettles, a rice cooker, and a toaster – yuhuuu I think our house is the most complete house among all the student houses. We also still have loads of tea bags, chocolate powder, baking soda, all the baking stuffs, and canned foods.

The thing is, why don’t you all clean up before you leave? You see, when you left all the foods and those stuffs, the people coming after you won’t know what to do with those things. They will either cleaned them all or worse, just left them there without knowing anything until a year later. Seriously. One year left over food is just gross. It reminds me though – that I will have to clean up my kitchen stuffs soon. The art of moving away…

Sep 11, 2013

Ramadhan in the UK

Finally, after thousands of reblogs (lebaaay), I got my urge to write back. I’m going to write in English now – again, finally after some mixed language entries, LOL. So, according to the theme nowadays for Muslims all around the world, I will write about Ramadhan.

This year’s Ramadhan is quite different for me, and probably my family as well. Why? Because we are separated! I am fasting here in the UK, my sister is fasting in Thailand and my parents are in Indonesia. Well, but I am grateful because I can have this kind of new experience to fast alone, far from home. Yeay! Anyway… how’s Ramadhan in the UK?

First of all, Ramadhan is Ramadhan. I mean, wherever you are, the essence will always be the same. So, although UK is not a Muslim-majority country, Muslim people here still fast and try to be close to Allah more than any other months (well, as long as I know). If you look at the mosques here, it’s almost the same with mosques in Indonesia. They have different kinds of programs for Ramadhan, they also provide ifthar and held tarawih prayer. The point is that in Muslim community, Ramadhan is still Ramadhan and we do what we usually do in Ramadhan with no difference (actually, this year’s Ramadhan must be better than the previous one!).

BUT, again as a non Muslim-majority country, Ramadhan here is different than Ramadhan back in my country, Indonesia. What’s different? LOTS! LOL. I am exaggerating. Okay, here’s the differences…

1. This year’s Ramadhan is in the middle of summer. Yes, you’re right! If you live in tropical areas, you may not experience the seasonal different which affect like your whole daily life. In here, in this Ramadhan, we fast in the middle of the summer in the UK and as we have to fast from the sunrise until the sunset, we have like around 19 hours to fast. Is it difficult? Well, if you think about it you will think that it is. However, if you do it… it’s not that bad, really… It is manageable.

2. As Ramadhan is in the middle of summer, it is HOT in here. It’s not like super hot as in Indonesia. At least I’m not that thirsty. But it is still hot. The temperature nowadays is more to over 20 degrees Celsius. If you’re Indonesian and live in Indonesia, you may think that WOW, that’s not hot. But trust me, when you spend months in the UK, over 15 degrees Celsius can feel really really hot.

3. Again, related to summer, the night time is very short. We have around 5 hours of night time that we have to use to pray and be close to Allah. Yes, I heard that we have to spend the most of our Ramadhan night to pray. So, within 5 hours you have sooooo many things to do from ifthar until suhoor. I personally choose not to sleep at night because I’m afraid I’ll sleepover. LOL. I don’t want to miss suhoor because it’s a barakah time and I want to pray Qiyamullail. So, in these past few days, I didn’t sleep at night and I slept later during the day. Your daily life literally flipped around! It is quite easy for me because I don’t really have to work everyday, but if you are working in the UK with like certain office hour… I don’t know what to do. Haha

4. The atmosphere.  Of course, different place has different atmosphere. As not so many Muslims in here (well, comparing to Indonesia), the Ramadhan atmosphere isn’t really obvious. People live their life as usual, there’s no difference with any other months. It’s neither positive or negative as I don’t really care about it but sometimes I miss the Ramadhan atmosphere in Indonesia. Anyway, it’s rather out of context but it is nice that this year, Channel4 have a special Ramadhan program everyday (Ramadhan reflection) and every week (Ramadhan in UK). So, at least we still have Ramadhan TV programs here. LOL (no Para Pencari Tuhan, though)

5. I am alone. This is personally about me. If you’re in the UK with your family then it’ll be alright. For me, I live alone here so I have to fast and arrange my Ramadhan alone (poor me, wkwkwk). For me, I am still getting used to the way I have to arrange my Ramadhan by myself. You know, life is so much easier in Indonesia regarding Ramadhan. I mean, in terms of food and you needs. You can just buy things anywhere, whenever. People even open their restaurants for suhoor. What a life! Here, you have to arrange it by yourself. I have to cook, think what to eat, think what to do and when I have to do that. I’ve learned a lot. I am lucky though because someone just moved in to my house and she is a Muslim. It’s nice to have someone around during ifthar and suhoor because our ifthar is at around 9.30 when everyone’s already having their night out or ready to sleep (I don’t think they’re asleep though) and the suhoor is at 1.30 because Subuh time is at 2.30 when people are asleep or still drunk in bars. Plus, I also have some Indonesian friends here so I can still come over and get together with them.

That’s pretty much all, I think – except the fact that we cannot have the ‘Ramadhan foods’ like in Indonesia (well, we can if we want to cook it by ourselves which… I don’t). See, Ramadhan is still Ramadhan, in whatever situation you are. What we, well I, have to do is to make the most of it; strive to conquer (caelah bahasanyaa) all obstacles to be a fully taqwa person at the end. Insha Allah.

Happy Ramadhan, everyone! Taqabbalallah! 🙂

Jul 13, 2013

Living in the UK Is NOT Expensive

Tapi bo’ong…

Lagi2 tulisan ini untuk Indonesian in Hull yaa.. nggak cuma yg di Hull sih tp yg membutuhkan juga atau yg nge fans sm tulisan sayah (ngarep). Hehe… Kali ini, tulisannya adalah ttg smart shopping. As it is written in the title, living in the UK is not expensive tp bo’ong.. Tapiii kalau tau trik2 nya dan tau gimana spend money di UK, biaya hidup akan jauuuuhhh lebih hemat. This piece of writing will be only about groceries dan teman2nya yaaa. Okay! Here it goes…

First of all, berbelanja kebutuhan sehari2 di UK butuh survey dan kecerdasan tersendiri (ciee… hihi). Don’t ever buy something in a place before checking the price in other places, kecuali klo emang terdesak banget. Ada beberapa pilihan toko yg menjual barang kebutuhan sehari-hari. Masing2 toko menjual barang tertentu dengan harga yg lebih murah drpd toko lain. Jadi, beli lah barang yg tepat di tempat yg tepat. Toko2 yg ada disini adalah toko2 yg ada di Hull yaa.. I don’t know if this is the case in other cities.

1. LIDL. Supermarket ini cukup populer di kalangan mahasiswa. Di Hull, LIDL ini ada di ujungnya Cottingham Road, di persimpangan dg Beverley Road (bukan Beverly Hills, awas jgn nyasar). LIDL ini, seperti toko2 lain, menjual barang2 kebutuhan rumah tangga. Yg selalu bikin pengen ke LIDL adalah bread selection nya yg wangiiii dan kadang2 ada promo. Biasanya, barang2 yg cukup murah dijual di LIDL adalah sayuran, buah, dan susu. Singles in Hull (Chysa dan Izza) pasti lari2 ke LIDL kalo beras dan telur habis. Yup! Di LIDL, beras long grain nya paling enak plus murah (40p saja) dan harga telur nya juga murah untuk konsumsi pribadi (83p). Yang pasti, susu di LIDL harganya lebih murah dr toko mana pun (1 pounds untuk 1.2 liter). LIDL punya promosi yg ganti2 setiap minggu. Ada weekend offer dan weekly offer. Jadi, sebelum belanja di LIDL harus cek dulu katalog nya di internet supaya nggak salah beli.

2. Price Crunch. Well, I don’t really know about this place tapi berdasarkan cerita dr housemate, price crunch ini adalah alternatif toko Cina. Barangnya nggak selengkap di toko Cina atau di toko2 lain, tp harganya emang lebih murah. So, if you need something urgently you can go to price crunch.

3. Tesco. Waktu pertama dateng, I thought you can get anything in lower price in Tesco. Padahaaaallll… Oh no! Tesco termasuk mahal juga. Tips belanja di Tesco adalah liat offer of the week dan cari barang reduce. Barang reduce ini biasanya goods yg udah lama atau mau kadaluarsa. Walaupun kadaluarsa tp masih bisa dikonsumsi. Biasanya, barang tsb akan kadaluarsa besokannya atau lusa nya. Reduce goods bisa didapat di Tesco sekitar jam 4 sore. Jangan beli barang2 reduce yg kira2 akan basi, kaya saos2 atau yoghurt. Biasanya, yg masih bisa disimpen itu ikan, sayur2 atau buah utuh (bukan prepared fruits). Barang2 bermerk tesco juga rata2 lebih murah tapi lagi2 harus dibandingin dg toko2 lain. Sekarang ini, aku udah jarang banget belanja2 di tesco kecuali emang barangnya hanya ada di tesco. Oia, tesco juga punya halal selection jadi klo mau daging2 frozen yg halal bisa didapat di tesco. As it also has world food section, jangan lupa bandingkan harga di tesco dan toko Cina.

3. Home Bargain. Ini adalah surganya belanja barang2 apapun. Apapun ada disini kecuali fresh goods. Jadi, kalau mau beli toiletries, laundry thingies, can foods, coffee, instant thingies, dan stationery murah, datanglah ke Home Bargain. Alat2 masak di Home Bargain juga murah2 banget. Jadi, jangan panik jangan tergoda beli alat2 masak sebelum ke home bargain! Semuaaa di home bargain harganya murah sekali kakak… Mari dibeli kakak.. hehe

6. ASDA. Asda ini supermarket yg mirip bgt sama tesco. Tapii kualitas fresh goods nya lebih OK daripada tesco. As it is in tesco, ada juga reduce-an di ASDA, as well as offers. Jadi, cek lah website asda sebelum berbelanja. Hehe..

5. Sainsburry. Ini adalah toko elit di Hull. Harganya lebih mahal dr tesco, asda, LIDL, apalagi home bargain. Tapi, fresh foods nya emang enak. Makanan kesukaan aku di home bargain adl chocolate fudge yang enaaaakkk bgt.

7. Toko Cina. Ada 2 toko Cina yg biasa didatangi di Hull. Yang pertama ada di Newland Ave, deket kampus dan student houses. Toko Cina ini jualan makanan Cina (yaiyalah namanya jg toko Cina). Disini kita bisa beli sambel ABC (yg kalo lg ga ada stock nya bisa bingung setengah mati) dan kecap ABC. Ada juga snack2 kaya hello panda dan juga mie instan. Kita bisa beli indomie juga di toko cina ini. What we need to be aware of is that in Toko Cina, the price is a bit higher, terutama di toko Cina Newland. Toko Cina kedua itu ada di city centre. Di toko yg di city centre, barang2nya cenderung lebih murah dan tokonya lebih besar. Klo di toko Cina Newland hanya ada frozen goods and instant things, di toko Cina town ada juga fresh foods kaya udang atau ikan. Treasure nya toko Cina town adalah ada kue kecil2 yg ada gulanya di atas, macem makanan lebaran pas kita kecil. Hehe. Harga sambel ABC itu sekitar 1.50 pounds, kecap ABC yg ukuran sedang itu sekitar 2 pounds, dan harga indomie itu 32p (toko Cina town) atau 35p (toko Cina Newland).

8. Toko India. This is heaven (haha lebaaay). Datanglah ke toko India di Princess Ave yg besaaar and you’ll find unbelievable things seperti kangkung, kacang panjang, labu siam, cabe rawit, dan bawang merah. Yup! They exist in the UK! Walaupun nggak ada setiap saat, tapi lumayan laah. Disini kita juga bisa dapet bumbu2 instant, beras thailand,  indomie, dan makanan2 asia. Klo udh mampir toko India, pasti ada yg dibeli. Nggak bisa pulang dg tangan kosong, bisanya dg dompet kosong. Hehe. Ada 2 toko India yg biasa didatengin, yg satu lg ada di Newland Ave. Toko India di Newland Ave ini lebih murah. Semua barang lebih murah tp harus hati2 liat expiry date nya karena kadang2 klo nggak merhatiin, kita bisa beli barang yg udh expired. BEWARE klo mau ke toko India di Newland Ave, terutama untuk cewek2 kece karena penjaganya genit!

9. Heron Foods. Toko ini spesialisasinya adalah frozen foods. Kalau mau beli makanan frozen, datanglah ke Heron. Biasanya harganya murah banget banget. Tapi, hati2 klo ke Heron karena barangnya terdistribusi dg baik sekali. Jadi, klo minggu ini ada barangnya, minggu depan belum tentu ada dan nggak tau kapan Heron akan restock barang itu.

10. Fruitopia. Fruitopia adalah toko sayur dan buah. Ini adalah favorite nya aku n Chysa karena barangnya fresh dan murah. Kadang2 kita bisa dapet 2 pack strawberry fresh yg harganya cuma 1 pounds. Intinya, klo mau belanja buah dan sayur, datanglah ke fruitopia. Fruitopia ini ada di Newland Ave jugaa..

11. Springbank Shops. Nah, yg satu ini saya nggak terlalu paham. Tapi intinya, di Springbank banyak banget toko Asia dan butcher halal. Tinggal pilih mana yg dimau dan bandingkan harganya. Ada butcher yg juga jual nugget dan kawan2nya dg harga cukup murah 3 for 10 pounds. Ada juga toko yg jual telur partai besar dg harga sangaaattt murah.

Okay! Begitulah review ttg tempat2 belanja di Hull and smart shopping tips. Berhemat2 lah dan menabung buat jalan2. Hehehe… As I say, as long as I have rice, eggs, nuggets, and sambel ABC, I can live happily. Haha! Selama di Hull ini, belanja termahal adalah di minggu pertama dan sisanya tinggal melengkapi kebutuhan aja. Again, living cost kita akan tergantung gaya hidup kita juga. So, have fun budgeting!

Jun 24, 2013

Live Your Life in Hull

Waaahh… nulis ini gara2 dipanas2in sama Mbak Wuri, Mas Udin n Mbak Tina nih…

Menulis bahasa Indonesia lagi setelah sekian lama nggak nulis pake bahasa Indonesia. Maaf klo bahasanya ‘gaul’, ‘nggak baku’, dan campur2 yaa.. I’m not good at writing, especially in formal Indonesian. hehe

Oke. Tulisan ini sebenernya untuk siapa aja, tapi khususnya buat temen2 yang baru akan dateng ke Hull di bulan September 2013 ini. (Semoga bisa bertemu yaaa!! Klo nggak ketemu, ingat2lah saya. hehehe.). Mostly, tulisan ini akan ngebahas ttg student life di Hull. Apa aja kegiatan2 yg bisa kita lakukan through university links

I just came to Hull…

Waktu pertama kali dateng ke Hull, yang menjadi first impression adalah ‘Wow, gue di UK!“ lalu… “Wow, gue di desa di UK!”. Karena dateng dari Jakarta yg merupakan kota besar, tentunya bingung ketika dateng ke kota antah berantah yg berasa jauh dari peradaban. Mikirnya adalah selain belajar, gue mau ngapaiiin? What should I do? Untungnya, di induction week, education department baik sekali mengenalkan kegiatan2 departement yang menarik2 semua, terutama untuk international student nya. I don’t know if this is the case in other departments? Can anyone comment on it? Beberapa kegiatan yg ditawarkan oleh departemen adalah buddy scheme, intercultural seminar, dan course representative. Okay, mari dijelaskan detailnya yaaa…

Buddy scheme itu semacem program, terutama untuk international student dan mahasiswa baru, dimana mereka bisa dapet kaya ‘pembimbing’. Saat itu aku mengertinya begitu. Tapi, ternyata kegiatannya banyak! Termasuk bagi2 tiket gratis untuk berbagai acara di Hull dan jalan2. ‘Pantengin’ lah webpage nya buddy scheme untuk tau berbagai kegiatan yg disponsorin oleh mereka. Lewat kegiatan buddy scheme ini, aku dapet tiket gratis nonton 2x konser musik klasik di City Hall dan tiket gratis untuk nonton Hull FC di KC Stadium. Cool. Ini dia webpage nya buddy scheme: http://www2.hull.ac.uk/student/buddy.aspx

Intercultural Seminar adalah kegiatannya Department of Education di UoH. Seperti namanya, kegiatannya yaaa seminar dong yaa.. Walaupun diselenggarain sama department of education, kegiatan ini terbuka untuk umum. Jadi, semua orang bisa dateng dan denger seminar tsb. Seperti namanya juga, topik2 seminar nya adalah tentang pendidikan, tp dilihat dr berbagai sudut pandang budaya. Orang2 yang mengisi seminar ini adalah international students dr department of education. Alhamdulillah pernah dapet kesempatan untuk ngisi seminar ini plus dpt hidangan spesial bubur ayam (walaupun nggak bubur ayam sih) buat sarapan karena seminar ini biasanya diadain di waktu breakfast atau lunch.

Course Representative atau course rep bahasa gaul nya, adalah perwakilan program di University Union. Semacem perwakilan kelas klo di SMP atau SMA… atau MPM klo di universitas di Indonesia. Pekerjaannya yaa tentu saja merepresentasikan keinginan mahasiswa2 di program kita. Sebagai course rep, kita bisa dapet training gratis, jalan2 gratis mengunjungi university union di universitas2 lain, dan ikut academic meeting departemen kita. Kesempatan yg bagus untuk PDKT sama dosen2 dan tau ttg kegiatan2 departemen. Bertambah juga kesempatan untuk lunch atau dinner atau breakfast gratisan di kampus! Hehe.

Months living in Hull…

Setelah berbulan2 tinggal di Hull dan udah bisa beradaptasi dg kuliah dan lain2, mulai lah galau karena I need something more to do! (walaupun klo lg deadline ttp aja sih kelimpungan dan I don’t have time to do anything. Hee…) Pilihan yang pas adalah untuk menambah pengalaman dg bekerja. Mahasiswa dg visa Tier 4 bisa kerja up to 20 hours per week. Jadi, ada kesempatan untuk kerja part time. Pilihan untuk kerja part time sebenernya banyak asal mau mencari dan tau dimana mencari nya. Ada beberapa permanent resources untuk mencari part time job di uni as following:

UoH Career Centre adalah service dr uni untuk students. Service ini tersedia untuk students dan alumni (berapa lama pun kita udah lulus dr uni). Intinya, seumur hidup kita bisa bergantung sm UoH Career Centre ini. Career Centre ada di top floor University House. Klo nggak serius2 banget nyari kerja nya, bisa juga ngeliat information board (mading – bahasa SD banget yaa) nya career centre yg ada di student service area di top floor University House. Ini dia link webpage nya: http://www2.hull.ac.uk/student/careers.aspx

University Email juga bisa jd salah satu media informasi ttg pekerjaan. Kadang2, ada event2 work placement yg diadain di masing2 departemen dan diinformasikan lewat university email. Kadang2, ada juga anak2 Phd yg lagi penelitan dan butuh participants. Nah, klo ada penelitian2 kaya gini, jgn lupa diliat apa aja yg akan dilakukan dan apakah dibayar atau nggak, karena ada beberapa yang butuh unpaid volunteer. Klo ternyata dibayar, biasaya per jam sekitar 8 pounds.

Student Ambassador bisa jadi pilihan menyenangkan sebagai part time job. Student ambassador adalah mahasiswa yang kerja di uni untuk jadi ‘tour guide’ dan ‘facilitator’ untuk acara2 uni. Biasanya, acara2nya berhubungan dengan mahasiswa baru atau higher education socialisation. Lagi2 harus diingat bahwa nggak semua event yg diselenggarain uni adalah event berbayar. Jadi, student ambassador bisa kerja tidak dibayar. Klo lg dapet acara berbayar, biasanya akan dibayar per jam (10 pounds per jam) atau per hari (30 pounds per hari) tergantung event nya apa. Jadi student ambassador klo buat aku pribadi sih jd pengalaman menyenangkan karena jadi dpt kenalan2 student ambassador yg lain, bisa kenal orang2 yg kerja di uni (which means higher chance to be able to work here in the future), bisa menambah tabungan, dapet training gratis, dan bisa ngerti lbh ttg education system di UK. Lebih beruntung lg karena bisa lebih tau ttg UoH, mulai dr sejarahnya, gedung2nya, acara apa aja yg ada di UoH, masuk keluar Asylum gratisan, lunch gratisan, dan dpt baju student ambassador gratisan. (ketauan yaa anak gratisan). Ini link ke webpage student ambassador: http://www2.hull.ac.uk/student/srs/becominganambassador.aspx

External link which means dapet kerjaan dari luar uni. Biasanya, bisa dapet informasi ini dr job centre di city (boleh tanya ke Mbak Tina atau Mas Ihwan untuk lebih lanjut nya) atau dari temen2 di uni yg kebetulan kerja dan butuh volunteer atau orang untuk kerja part time. Bisa juga info ini didapet dr supervisor kita sendiri. Jadi, berbaik2 lah dg supervisor. Kebetulan aku dpt kesempatan untuk volunteer sekalian research di reception class di sekolahan di East Hull. Walaupun volunteer berarti nggak dibayar, tp pengalamannya yg dicari. Dari pengalaman, biasanya perusahaan atau sekolah, atau institusi apa pun cukup welcome dengan mahasiswa yg mau volunteer. Proses apply nya nggak berbelit2. Kalau punya kenalan org yg kerja disana akan lebih gampang karena dia yg akan ngurusin. Kalau nggak punya kenalan, bisa minta surat pengantar dr kampus dan kita apply sendiri.

Tambahan informasi untuk bagian working ini adalah jangan lupa apply National Insurance Number supaya bisa dibayar. Nggak mau dong, kerja cape2 tp nggak bisa dibayar. Nah, kebijakan disini adalah semua orang yg bekerja (part time atau full time) harus punya national insurance number. Cara apply nya gampang, tinggal telepon aja, nanti ada formulir yg dikirim ke rumah dan harus diisi lalu dikirim balik. Sekitar 2 minggu kemudian kita bisa dapet national insurance number kita. Selain itu, di beberapa tempat tertentu seperti sekolah, biasanya mereka minta kita untuk punya CRB (kaya surat keterangan kelakuan baik). Untuk buat CRB, kita butuh rekomendasi dari uni. Jadi, datanglah ke departemen untuk minta form CRB supaya dapet rekomendasi. Biaya untuk buat CRB adalah 40 pounds. Tapi, departemen2 tertentu menyediakan fasilitas free CRB sehingga kita nggak harus bayar! Selamat mencari kerjaa…!!

Besides working and studying…

Pastinya kalau kerja dan belajar aja pusing lah yaa.. Selain kumpul2 dengan warga Indonesia di Hull di kantor kelurahan (rumahnya Mas Ihwan n Mbak Tina) atau di kantor PPI (kamarnya Mbak Wuri) atau di pos ronda (rumah Chysa atau rumah aku) atau di taman2 terdekat, ada juga kegiatan2 dr kampus yg bisa diikuti. Semua kegiatan non akademik di UoH akan ditangani oleh University Union. Semua mahasiswa UoH otomatis akan tergabung di University Union. It is a privilege for us to be able to join Hull University Union karena udah bbrp tahun ini HUU disebut sbg best university union di UK. Ada berbagai societies di UoH yg bisa diikuti kaya come dine with me society, Islamic society, atau International Student Association (ISA). Biasanya sih yg cukup menarik adalah ISA, dimana kita bisa kenalan sama temen2 internasional. Mungkin penjelasan ttg ISA bisa dibahas lbh lanjut sm Chysa yaa karena dia yg lebih aktif di ISA. However, ini link nya untuk University Union: http://www.hullstudent.com/

Okay! Begitulah informasi tentang student life di Hull. Semoga bermanfaat untuk semuanyaa.. Welcome to Hull!!!

Jun 17, 2013